Posted by : eka kaka
Selasa, 02 April 2013
Sebenarnya, April Mop adalah sebuah perayaan hari kemenangan atas dibunuhnya ribuan umat Islam Spanyol oleh tentara salib yang dilakukan lewat cara-cara penipuan. Sebab itulah, mereka merayakan April Mop dengan cara melegalkan penipuan dan kebohongan walau dibungkus dengan dalih sekadar hiburan atau keisengan belaka.
Biasanya orang akan menjawab bahwa April Mop—yang hanya
berlaku pada tanggal 1 April—adalah hari di mana kita boleh dan sah-sah saja
menipu teman, orangtua, saudara, atau lainnya, dan sang target tidak boleh
marah atau emosi ketika sadar bahwa dirinya telah menjadi sasaran April Mop.
Biasanya sang target, jika sudah sadar kena April Mop, maka dirinya juga akan
tertawa atau minimal mengumpat sebal, tentu saja bukan marah sungguhan.
Walaupun belum sepopuler perayaan tahun baru atau Valentine’s
Day, budaya April Mop dalam dua dekade terakhir memperlihatkan kecenderungan
yang makin akrab di masyarakat perkotaan kita. Terutama di kalangan anak muda. Bukan
mustahil pula, ke depan juga akan meluas ke masyarakat yang tinggal di
pedesaan. Ironisnya, masyarakat dengan mudah meniru kebudayaan Barat ini tanpa
mengkritisinya terlebih dahulu, apakah budaya itu baik atau tidak, bermanfaat
atau sebaliknya.
Perayaan April Mop berawal dari suatu tragedi besar yang
sangat menyedihkan dan memilukan? April Mop, atau The April’s Fool Day, berawal
dari satu episode sejarah Muslim Spanyol di tahun 1487 M, atau bertepatan
dengan 892 H.
Sejak dibebaskan Islam pada abad ke-8 M oleh Panglima Thariq
bin Ziyad, Spanyol berangsur-angsur tumbuh menjadi satu negeri yang makmur.
Pasukan Islam tidak saja berhenti di Spanyol, namun terus melakukan pembebasan
di negeri-negeri sekitar menuju Perancis. Perancis Selatan dengan mudah dibebaskan.
Kota Carcassone, Nimes, Bordeaux, Lyon, Poitou, Tours, dan sebagainya jatuh.
Walaupun sangat kuat, pasukan Islam masih memberikan toleransi kepada suku Goth
dan Navaro di daerah sebelah barat yang berupa pegunungan. Islam telah
menerangi Spanyol.
Karena sikap para penguasa Islam yang begitu baik dan rendah
hati, banyak orang-orang Spanyol yang kemudian dengan tulus dan ikhlas memeluk
Islam. Muslim Spanyol bukan saja beragama Islam, namun sungguh-sungguh
mempraktikkan kehidupan secara Islami. Tidak saja membaca Al-Qur’an, namun
bertingkah-laku berdasarkan Al-Qur’an. Mereka selalu berkata tidak untuk musik,
bir, pergaulan bebas, dan segala hal yang dilarang Islam. Keadaan tenteram
seperti itu berlangsung hampir enam abad lamanya.
Selama itu pula kaum kafir yang masih ada di sekeliling
Spanyol tanpa kenal lelah terus berupaya membersihkan Islam dari Spanyol, namun
selalu gagal. Maka dikirimlah sejumlah mata-mata untuk mempelajari kelemahan
umat Islam Spanyol.
Akhirnya mereka menemukan cara untuk menaklukkan Islam, yakni
dengan pertama-tama melemahkan iman mereka melalui jalan serangan pemikiran dan
budaya. Maka mulailah secara diam-diam mereka mengirimkan alkohol dan rokok
secara gratis ke dalam wilayah Spanyol. Musik diperdengarkan untuk membujuk
kaum mudanya agar lebih suka bernyanyi dan menari daripada membaca Al Qur’an.
Mereka juga mengirimkan sejumlah ulama palsu untuk meniup-niupkan perpecahan ke
dalam tubuh umat Islam Spanyol. Lama-kelamaan upaya ini membuahkan hasil.
Akhirnya Spanyol jatuh dan bisa dikuasai pasukan salib.
Penyerangan oleh pasukan salib benar-benar dilakukan dengan kejam tanpa
mengenal peri kemanusiaan. Tidak hanya pasukan Islam yang dibantai, tetapi juga
penduduk sipil, wanita, anak-anak kecil, orang-orang tua. Satu-persatu daerah di
Spanyol jatuh.
Granada adalah daerah terakhir yang ditaklukkan.
Penduduk-penduduk Islam di Spanyol (juga disebut orang Moor) terpaksa
berlindung di dalam rumah untuk menyelamatkan diri. Tentara-tentara salib terus
mengejar mereka. Ketika jalan-jalan sudah sepi, tinggal menyisakan ribuan mayat
yang bergelimpangan bermandikan genangan darah, tentara salib mengetahui bahwa
banyak muslim Granada yang masih bersembunyi di rumah-rumah. Dengan lantang
tentara salib itu meneriakkan pengumuman, bahwa para Muslim Granada bisa keluar
dari rumah dengan aman dan diperbolehkan berlayar keluar Spanyol dengan membawa
barang-barang keperluan mereka.
Orang-orang Islam masih curiga dengan tawaran ini. Namun
beberapa dari orang Muslim diperbolehkan melihat sendiri kapal-kapal penumpang
yang sudah dipersiapkan di pelabuhan. Setelah benar-benar melihat ada kapal
yang sudah disediakan, mereka pun segera bersiap untuk meninggalkan Granada dan
berlayar meninggalkan Spanyol.
Keesokan harinya, ribuan penduduk muslim Granada keluar dari
rumah-rumah mereka dengan membawa seluruh barang-barang keperluan, beriringan
berjalan menuju ke pelabuhan. Beberapa orang Islam yang tidak mempercayai
pasukan salib, memilih bertahan dan terus bersembunyi di rumah-rumah mereka.
Setelah ribuan umat Islam Spanyol berkumpul di pelabuhan, dengan cepat tentara
salib menggeledah rumah-rumah yang telah ditinggalkan penghuninya. Lidah api
terlihat menjilat-jilat angkasa ketika mereka membakari rumah-rumah tersebut
bersama dengan orang-orang Islam yang masih bertahan di dalamnya.
Sedang ribuan umat Islam yang tertahan di pelabuhan, hanya
bisa terpana ketika tentara salib juga membakari kapal-kapal yang dikatakan
akan mengangkut mereka keluar dari Spanyol. Kapal-kapal itu dengan cepat
tenggelam. Ribuan umat Islam tidak bisa berbuat apa-apa karena sama sekali
tidak bersenjata. Mereka juga kebanyakan terdiri dari para perempuan dengan
anak-anaknya yang masih kecil-kecil. Sedang para tentara salib telah mengepung
mereka dengan pedang terhunus.
Dengan satu teriakan dari pemimpinnya, ribuan tentara salib
segera membantai umat Islam Spanyol tanpa rasa belas kasihan. Jerit tangis dan
takbir membahana. Seluruh Muslim Spanyol di pelabuhan itu habis dibunuh dengan
kejam. Darah menggenang di mana-mana. Laut yang biru telah berubah menjadi
merah kehitam-hitaman.
Tragedi ini bertepatan dengan tanggal 1 April. Inilah yang
kemudian diperingati oleh dunia kristen setiap tanggal 1 April sebagai April
Mop (The April’s Fool Day). Pada tanggal 1 April, orang-orang diperbolehkan
menipu dan berbohong kepada orang lain. Bagi umat kristiani, April Mop
merupakan hari kemenangan atas dibunuhnya ribuan umat Islam Spanyol oleh
tentara salib lewat cara-cara penipuan. Sebab itulah, mereka merayakan April
Mop dengan cara melegalkan penipuan dan kebohongan walau dibungkus dengan dalih
sekedar hiburan atau keisengan belaka.
Bagi umat Islam, April Mop tentu merupakan tragedi yang
sangat menyedihkan. Hari di mana ribuan saudara-saudaranya se-iman disembelih
dan dibantai oleh tentara salib di Granada, Spanyol. Sebab itu, adalah sangat
tidak pantas juga ada orang Islam yang ikut-ikutan merayakan tradisi ini.
Siapapun orang Islam yang turut merayakan April Mop, maka ia sesungguhnya
tengah merayakan ulang tahun pembunuhan massal ribuan saudara-saudaranya di Granada,
Spanyol, 5 abad silam.
Jadi, perhatikan sekeliling Anda, anak Anda, saudara anda atau Anda
sendiri, mungkin terkena bungkus jahil April Mop tanpa kita sadari.
emmm...jadi yang merasa beragama islam..
masih maukah anda merayakan APRIL MOB???
emmm...jadi yang merasa beragama islam..
masih maukah anda merayakan APRIL MOB???